Mengupas Keanekaragaman Hayati di Gunung Prau Dieng

Gunung Prau Dieng (pinterest)

Gunung Prau adalah salah satu gunung di Dataran Tinggi Dieng , Jawa Tengah, Indonesia memiliki ketinggian 2.590 mdpl terletak pada koordinat 7°11′13″S 109°55′22″E yang mana keberadaannya juga merupakan tapal batas antara empat kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.

Puncak dari gunung Prau merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat dijumpai pada puncaknya. Gunung ini menjadi salah satu tujuan pendakian utama di Dataran Tinggi Dieng sebagai salah satu spot sunrise favorit bagi wisatawan.

Etimologi

Nama "Dieng" berasal dari kata bahasa Jawa Kuno: di yang berarti "tempat" dan hyang yang bermakna "leluhur". Dengan demikian, "dihyang" berarti pegunungan tempat para leluhur atau persemayaman para dewa.

Sebuah prasasti mengungkapkan bahwa di Dataran Tinggi Dieng, orang Jawa Kuno telah mendiami wilayah tersebut dan digunakan untuk beribadah. Disebutkan dalam Prasasti Gunung Wule tahun 861 Masehi seseorang diperintahkan memelihara bangunan suci di daerah yang bernama Dihyang.

Pada dasarnya Dataran Tinggi Dieng adalah kaldera yang dikelilingi oleh gunung-gunung di sekitarnya, antara lain Gunung Prahu (2.565 m) di sebelah timur laut kaldera, Bukit Sikunir (2.463 m), Gunung Pakuwaja (2.595 m), Gunung Bismo (2.365 m) di sebelah selatan kaldera, serta kompleks Gunung Butak-Dringo-Petarangan (di sebelah barat laut). 

Di bawah permukaan kaldera terdapat aktivitas vulkanik, seperti halnya Yellowstone ataupun Dataran Tinggi Tengger. Di sini terdapat banyak kawah (crater) dan rekahan (vent) yang mengeluarkan hasil aktivitas geologi dalam berbagai wujud: fumarola, solfatara,sumber gas (CO2 maupun CO), dan mata air (panas maupun dingin), serta danau vulkanik. Beberapa kawah masih sangat aktif, seperti Sileri, Candradimuka, dan Sikidang, dijadikan objek wisata alam.

Kondisi ini memiliki potensi bahaya bagi penduduk yang menghuni wilayah tersebut. Kasus terakhir yang merenggut ratusan nyawa adalah bencana letusan gas Kawah Sinila pada tahun 1979. Tidak hanya gas beracun dan erupsi, tetapi juga dapat dimungkinkan terjadi gempa bumi (vulkanik), erupsi lumpur, tanah longsor, dan banjir. Selain kawah, terdapat pula danau-danau vulkanik yang berisi air bercampur belerang sehingga memiliki warna khas kuning kehijauan.

Dari sisi biologi, aktivitas vulkanik di Dieng menarik karena di air-air panas di dekat kawah ditemukan beberapa spesies mikroorganisme termofilik ("penyuka panas") yang berpotensi menyingkap kehidupan awal di Bumi. Dieng juga memiliki beberapa spesies tumbuhan khas yang jarang dijumpai di tempat lain akibat kombinasi kondisi iklim dan geotermalnya yang unik.

Jalur Pendakian Gunung Prau

Gunung Prau bisa ditempuh dengan beberapa Alternatif Jalur Pendakian. Jalur utara: anda bisa melalui Kabupaten Kendal, Semisal dari Desa Genting Gunung, Desa Balong, Desa Kenjuran yang berada di Kecamatan Sukoreja. Jarak tempuh perjalanan mendaki melewati jalur Utara kurang lebih memakan waktu 6 Jam.

Taman Bunga Daisy

Permadani Hijau dihiasi manik-manik Bunga Daisy akan memanjakan arah pandang anda jika anda mendaki Gunung Prau pada musim kemarau, dimana musim bunga Daisy yang banyak tumbuh di Gunung Prau mulai bermekaran.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Iklan